DENGAN segala hiruk-pikuknya,
selesai sudah Unas (Ujian Nasional) dijalani para siswa kelas akhir
di setiap jenjang sekolah. Sekarang tinggal menunggu pengumumannya.
Kehiruk-pikukan orang tua siswa tentu belum berakhir. Karena, masih
ada kesibukan lain yang harus dipersiapkan. Mencari sekolah baru bagi
anak-anaknya. Dan itu, sungguh juga menguras perhatian.
Tetapi, lihatlah, para siswa itu, yang
nasib(kelulusan)nya belum tentu itu, sudah pada sibuk oleh sebuah
'ritual' lain bernama tamasya. Entahlah apa yang mendasarinya. Kesannya kok bersenang-senang dulu, urusan lulus-tidaknya itu soal belakangan.
Yang jelas, kegiatan ini telah diagendakan pihak sekolah justru
sebelum Unas dihelat. Bagi orang tua, sekali lagi, urusan tamasya ini
pun adalah beban lain. Karena untuk kegiatan ini juga diperlukan
dana. Padahal, berikutnya, untuk masuk ke sekolah baru, uang masih
harus disediakan dalam jumlah tertentu.
Karena sudah menjadi semacam tradisi,
hal tamasya para siswa, saat-saat ini sedang masuk musimnya. Tidak
hanya bagi yang (akan) lulus SMA, SMP, atau SD. Lulusan TK pun
diagendakan tamasya! Tujuan destinasinya tentu aneka macam. Dari yang
hanya sekadar di dalam kota, misalnya ke Bonbin. Atau (agak jauh dikit) ke Malang, ke WBL
Lamongan atau (lebih jauh lagi) ke Yogyakarta-Borobudur atau melambung jauh sampai ke Bali.
Tentang kecelakaan yang terjadi saat
tamasya siswa ini masih kita ingat pernah terjadi beberapa waktu yang
lalu. Dan, tentu tidak kita inginkan terulang di musim ini. Untuk
itu, sebaiknya, para panitia tamasya (nota bene para guru?) harus
pandai memilih armada bus yang akan digunakan. Harus berkondisi
prima. Jangan hanya bagian luarnya saja yang dilihat. Segala
perlengkapan harus dijamin berfungsi baik. Jangan sampai bus yang
catnya tampak kinclong, ditengah perjalanan ternyata remnya blong.
Satu lagi, bagi yang rute destinasinya
jauh, misalnya Surabaya-Yogya atau Surabaya-Bali, sebaiknya
ada sopir cadangannya. Agar, ketika dalam perjalanan, disaat
penumpang mengantuk karena kecapekan, sopirnya tidak ikutan tertidur sak sliut karena kurang istirahat. Karena, sekalipun cuma sak sliutan, kalau bus melaju kencang, itu bisa mencelakakan.
Selamat bertamasya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar