Kamis, 19 Mei 2016

H A H

CUACA yang mendung ditambah pepohonan yang rimbun di area bermain anak-anak di pantai itu, membuat suasana nyaman sekali. Lebih menyenangkan karena saya lihat si kecil saya senang sekali berada di situ. Sebuah acara liiburan yang murah meriah sekaligus tak perlu jauh dari rumah. Dalam arti berikutnya; kantong tak akan terlalu bolong karenanya.

Jajanan yang ada pun tak mahal-mahal amat, permainan ayunan dan sebangsanya malah gratis belaka, sudah jadi satu dengan karcis masuk. Di antara waktu menemani anak bermain, saya lihat seorang lelaki mengais rejeki atas bantuan monyet. Tak hanya seorang, saya lihat ada beberapa lelaki berlaku begitu; kesana-kemari menggelar tontonan topeng monyet.

Tidak seperti yang pernah saya lihat di kampung, yang tontonan topeng monyet masih menggunakan gamelan asli, yang ini lebih simpel, cukup pakai speaker kecil bersuara nyaring tetapi cemplang bertenaga accu kecil dan tak perlu berbagi penghasilan dengan penabuh gamelan. Untuk si aktor utama, ya si Sarimin atau entah siapa nama monyet itu, cukuplah dibelikan pisang.