Tampilkan postingan dengan label Togel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Togel. Tampilkan semua postingan

Minggu, 07 April 2013

Ngeyel Togel

JUDI, meracuni kehidupan....♪ ♫ ♪

Salah satu lagu legendaris dari bang Haji ya lagu Judi itu. Baru ketika kemudian ada Porkas dan lalu SDSB, bang Haji merilis lagu Sumbangan. Intinya sama, syair kedua lagu itu sedang 'meninju' para penjudi. Baik yang terang-terangan maupun yang dibungkus dengan nama sumbangan. (SDSB; Sumbangan Dana Sosial Berhadiah.)

Di era perjudian yang dilegalkan itu, tumbuh subur orang-orang dengan cita-cita di awang-awang. Menjadi kaya dengan cara gampang; ikut lotere! Tetapi tentu itu tidak segampang yang dibayangkan. Dan setan, sepertinya, punya cara untuk semakin membuat orang ketagihan. Dengan dimelesetkan sedikit saja, semakin penasaran orang untuk terus mencoba. Pemelesetan itu bisa dengan membalik (muncul 35 padahal yang ditomboki 53) atau dengan keliru angka buntutnya saja. Pendek kata, saat itu banyak orang pendek nalar.

Untuk mendapatkan huruf yang sip (pada Porkas) atau angka yang jitu (pada SDSB) banyak cara yang dilakukan orang. Dari mencari wangsit dengan tidur di tempat wingit (angker), sampai mendatangi para 'orang pintar' yang dianggap bisa menerawang huruf atau angka yang nanti bakal keluar. Dari menanyai anak kecil yang belum baligh, sampai iseng-iseng bertanya kepada orang gila. (Menjadi agak rancu, siapa yang sebenarnya gila betulan?). Satu lagi, para penjudi itu mempunyai semacam 'kitab suci'. Namanya buku Seribu Mimpi.

Di buku yang penuh gambar itu dipampang angka-angka sebagai penjabaran sebuah mimpi. Mimpi memegang kambing akan tertera angka 35, raja setan; 65 dsb, dst.

Seorang bibi yang keranjingan tombok, pernah pula menanyai saya yang waktu itu masih kelas empat SD. “Le, nanti yang keluar nomor berapa?” tanyanya lalu mengiming-imingi saya kalau tombokannya tepat nanti saya akan dibelikannya baju.

Karena saat itu lewat berita di televisi saya tahu Indonesia telah berhasil membuat pesawat, kontan saja saya bilang,”235.” (Sampeyan tentu tahu, angka itu saya comot dari tipe pesawat CN-235. Hehe...)

Sebagai yang sudah gila judi, bibi saya itu pun menombokinya. Dan, meleset tipis saja. Yang keluar adalah 236! Saya dimarahi? Tentu tidak. Ia yang malah menyesal kenapa angka yang saya kasih itu tidak dimistik-nya dulu. Dibolak-balik dulu, dikurangi satu atau ditambah satu.

Mengetahui saya pernah memberinya nomor yang agak sip, saban pekan saya selalu ditanyainya. Dan dengan tanpa beban, saya menyebutkan saja angka sekenanya. Alhamdulillah, tidak pernah jitu. Huhu....

oOo

Sekalipun sekarang perjudian sudah tidak dilegalkan seperti dulu, sebenarnya perjudian masih ada hingga kini. Malah dalam seminggu ada beberapa kali tombokan. Perjudian 'nomor buntut' yang ini saya tidak tahu dimana pusatnya. Namun kata beberapa teman, ada beberapa tempat yang dijadikan panutan. Ada yang dari Singapura, ada yang dari Hong Kong. Karena dilakukan secara gelap, ia lalu kondang dengan nama togel; toto gelap. Sebagaimana perjudian pada umumnya, si togel ini pun membuat orang yang ketagihan menjadi terus ngeyel. Hari ini kalah, siapa tahu besok menang. Hari ini meleset, siapa tahu besok tepat. Begitu selalu. Padahal, seperti kata orang, tiada ceritanya orang menjadi kaya dari berjudi. Yang sering terjadi, malah orang melarat karena judi. Karena, kata Bang Haji; uang judi najis tiada berkah...♪ ♪ ♫....

oOo

PAGI itu saya terlihat kusut karena tengah malam tidur saya terganggu oleh kehadiran tikus di dalam rumah. Bersama istri, saya lalu memburu tikus sialan itu sampai ketemu. Dengan segala cara si tikus itu akhirnya berhasil saya musnahkan. Tetapi efeknya kemudian adalah, saya menjadi tidak bisa tidur lagi.

Kok kucel begitu, tadi malam melekan ta?” tanya seorang teman, ketika pagi itu saya tiba di tempat kerja.

Ia nih, gara-gara tikus.”

Sorenya, sepulang kerja, sehabis sholat maghrib, ada SMS masuk ke HP saya. “Terima kasih nomornya ya.”

Nomor apa?” balas saya.

Itu yang tadi pagi itu?”

Tadi pagi apa?”

Yang tikus itu. Saya tomboki. Pas, keluar tikus; 15.”

Edan tenan.

Sekali lagi, benar kata bang Haji; judi.. meracuni kehidupan...♫ ♪ ♫ *****