Rabu, 28 Desember 2011

Pengemis Naik Kelas

BATAS antara meminta-minta dan mengamen, saya perhatikan, makin tipis saja. Seringkali, pengamen yang mampir kerumah saya saya lihat tidak menyanyi. Ia hanya genjrang-genjreng gitar dengan nada ngawur. Alat itu ia bunyikan sekadar memberitahu pemilik rumah akan kedatangannya. Lalu, ketika uang receh telah diterimanya, ia akan melanjutkan pindah ke rumah sebelah. Juga dengan modus yang sama.

Ada lagi sejenis pengamen tapi menakutkan; ngamen jaranan. Dengan dandanan khas jaranan (celana kombor hitam, kaos loreng putih-merah, ikat kepala, bedak kemerahan). Tentu ia tak membawa gitar untuk mengiringi atraksinya. Ia membawa tape yang memutar gamelan rancak kesenian khas Jawa ini. Satu lagi; sambil menari-nari, sesekali ia memcambukkan pecut. Dan cambukan itu makin keras saja manakala si pemilik rumah tak segera keluar untuk memberinya uang kecil. (Ngamen kok neror...)

Hari Minggu adalah hari yang padat akan kunjungan pengamen. Mereka rupanya tahu, hari itu rumah-rumah yang dihari lain selalu tutup (karena ditinggal pergi penghuninya untuk kerja), banyak yang berpenghuni. Artinya lagi, income bagi para pengamen berpeluang untuk meningkat, ketimbang hari kerja.

Tidak hanya pengamen, hari Minggu adalah hari kunjungan para pengemis. Saking seringnya, saya sampai hapal wajah para pengemis itu. Salah satunya seorang laki-laki seusia kakak saya. Melihat fisiknya, saya kira ia sehat jiwa raga. Lebih kekar dari tukang becak yang mangkal dipertigaan pasar Rungkut. Tetapi kenapa mengemis? Tak perlulah saya tanyakan hal ini kepadanya. Sampeyan tentu pasti tahu.

Belakangan, saya juga kedatangan lelaki itu lagi. Untuk mengemis? Ah, tidak lagi sekarang. Rupanya ia telah 'naik kelas'. Ia datang tidak dengan baju lusuh dan celana kumal. Juga tidak menyandang tas compang-camping. Ia tampil lebih 'necis'; celana panjang warna hitam, baju putih lengan panjang, songkok putih ala haji, dan map hijau dengan lembaran yayasan 'anu' didalamnya lengkap dengan surat permohonan sumbangan.*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar