Senin, 22 Agustus 2011

Hal Lain Tentang Deadline

TULISAN ini hanyalah sekadar selembar surat.Tetapi karena ia adalah surat terbuka,anda pun tidak dilarang untuk ikutan membacanya.Seperti halnya,pertama-tama,surat Nazaruddin kepada pak SBY.Atau juga balasan dari pak SBY kepada Nazaruddin.Bukankah kita telah ikutan membacanya secara bersama-sama,walau konon (ketika itu) surat aslinya belum diterima sang presiden.

Saya ikut menyurati bapak presiden?
Tidak.Setidaknya belum.Entahlah kalau nanti,suatu kali,ada blogger yang menyelenggarakan semacam lomba menulis surat kepada presiden.

Surat terbuka saya ini hanyalah selembar surat yang saya tujukan kepada keponakan saya yang kebetulan memiliki blog pribadi sekaligus juga seorang Fesbuker.Yang ketika saya tengok ke lapaknya,tak ada tulisan barunya lagi.Jadi,kalau didalamnya nanti Anda mendapati saya sedang memberi nasihat,itu semata karena saya sedang menasihati sang keponakan.Bukan menggurui Anda.Dan,kalau berkenan,Anda pun malah boleh ikutan memberi tips menulis kepada keponakan saya itu,sekaligus kepada saya.

Saya menyuratinya,karena beberapa waktu lalu sang keponakan saya itu bertanya bagaimana caranya menulis.Menemukan dan menentukan ide,mengolah kata dan sebangsanya.

Dan inilah surat terbuka saya,sebagai jawaban –sebisa saya—atas pertanyaannya;

Untuk Ayu dirumah.
Menjawab beberapa pertanyannmu mengenai tips menulis,om sebenarnya sedang dalam belajar juga.Tetapi belajar itu,kamu tahu,harus kontinyu.Harus berkesinambungan.Makanya,seperti kamu lihat,om setiap hari selalu menulis.Apapun itu.Seremeh-temeh apa pun temanya.Intinya,tiada hari tanpa menulis.Karena dengan begitu,om merasa sedang mengasah.Agar tajam.Agar makin tajam.

Ayu,kamu merasa sulit menemukan ide?
Tengoklah sekelilingmu.Yang kau benci bisa menjadi tema tulisanmu.Yang kau senangi juga bisa.Anganmu,cita-citamu dsb.Banyak,banyak sekali,Yu.Ketika muda dulu,om ingat,saat jatuh cinta adalah momen ketika segala ide mengalir deras.Maka,sampai saat ini,om selalu merasa jatuh cinta.Agar ide selalu mengalir deras.Om selingkuh?Tentu tidak.Tetapi om selalu dalam keadaan jatuh cinta kepada aktifitas menulis.Dan jatuh cinta macam itu,harus dibuat.Harus dipaksa,kalau perlu.

Maka,menulislah,Yu.Apa saja.Biarkan jari-jari menari bebas.Jangan kau kekang ia.Terus maju.Jangan menengok kebelakang dulu.Lupakan ada tombol Backspace di keyboard komputermu.Terus menulis saja.Jangan kau campur-adukkan antara menulis sekaligus mengedit.Itu hal berbeda.Kalau kamu melakukan keduanya disaat bersamaan,om yakin,kamu akan sulit menghasilkan 450 kata dalam beberapa menit saja.Intinya,menulislah dulu,mengedit kemudian.

Berikutnya,agar kamu makin sering menulis,bikinlah deadline.Buat batas waktu yang tegas.Misal,tiap hari ,setiap sebelum jam sembilan malam,kamu harus bikin satu tulisan.Itu harus kamu patuhi.Bayangkan seakan kalau kamu tidak menulis sehari saja,kamu akan ada yang memarahi.Dan yang marah ke kamu itu ya kamu sendiri.Kejamlah sedikit.Jangan pasif menunggu ilham datang.Jangan.Mungkin si Ilham sedang mudik sekarang.Bikinlah ilhammu sendiri.Paksalah dirimu sendiri.Menulis tiap hari.Seremeh apapun topik tulisanmu.Menulislah saja.Biarkan orang lain menulis seminggu sekali atau bahkan akan menulis hanya kalau sudah ketemu Ilham saja.

Sudah dulu,Yu.Mulai sekarang om akan terus melototi blogmu,juga catatan di Efbi-mu.Kamu harus lebih sering posting.Tak ada alasan tidak menulis.Karena selalu ada waktu untuk menulis.Bukankah kamu betah berjam-jam main game atau nonton tivi.Ayolah,dengan menulis tidak sambil mengedit, dalam satu jam kamu bisa menghasilkan beberapa halaman.Ditambah satu jam untuk meng-edit,menjadi total dua jam,kamu pasti bisa merampungkan satu cerpen!
Buktikan itu.Dan om yakin,kamu mampu.
Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar