Senin, 08 Agustus 2011

Kemajuan dan Kemunduran

BILA sebuah bis lebih didepan daripada yang dibelakang,itu dibilang maju.Pun sebaliknya.Jelas sudah,sebuah kemajuan dibilang begitu karena ada yang lebih belakang.Lorenzo di depan karena yang lain tak bisa mendepaninya lagi.Dan,biasanya,pemenang selalu didepan.
Itu pulalah yang saya amati ketika sholat tarawih semalam.Masjid megah dua lantai itu,sudah mengalami kemajuan.Shof sholat yang mengalami kemajuan.Kalau hari pertama tarawih,jamaah sampai meluber ke halaman,saya hitung tadi malam tinggal separonya saja.Hanya terdapat tak lebih dari sepuluh barisan.
Penyebab dari semua itu adalah adanya kemunduran dari jumlah jamaah.
Maka,tak usahlah saya mengambil contoh kenapa Islam mengalami kemundurun padahal dulu sempat menguasai Eropa (Spanyol).Mundur,dalam beberapa hal,memang tak perlu terjadi.Tapi ia menjadi nyata manakala ada yang dengan suka rela memundurkan dirinya sendiri.
Tak kurang nasihat yang mengatakan lipatan pahala di bulan puasa sedemikan tak terhitungnya.Tetapi,tampaknya,itu tak mempan merangsang sebagian kita untuk lebih banyak beribadah di bulan istimewa ini.
Terus terang saja,dalam hal agama,ilmu saya tak semelambai ilmunya ustad Maulana.Tapi berusaha kearah sana,ke sebuah laku yang lebih baik dari kemarin,kenapa tidak? Senyampang sempat.Selagi ada waktu.Karena tiada jaminan kita bertemu bulan sebegini istimewa lagi tahun depan.
Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar