Senin, 29 Agustus 2011

Catatan Lebaran; Lebarkan Lebar-lebar

MAU lebaran besok atau lusa, mas Bendo tetap pada rencana semula;mudik.Kalaulah itu disemboyankan,sambil mengepalkan tangan;sekali mudik tetap mudik! Merdekaaa.....

Ah,biarlah.Toh,kata orang,ada belasan juta orang yang mudik.Ke desa.Lha iya to?Memangnya ada yang mudik tidak ke udik?.

"Ada,"kata kang Karib,sahabat terkaribnya mas Bendo."Itu yang mudik terus dijalan 'tubrukan' terus 'koit'; itu mudik ke alam barzah.He,he..."

Hust.

"Ha,ha..."

"Hust!"

"He,he..."

"Dasar cah gemblung!"

"Siapa yang gembeng?"

"Gemblung,kopok!"

"Tidak ada yang kapok,"kang Karib bicara seperti serius."Tiap tahun selalu begitu.Datanglah ke terminal-terminal,ke stasiun-stasiun.Semua tumplek-blek"

"Lalu?,"mas Bendo jadi ikutan kopok rupanya.Atau berfikir,biar saja si kang Karib bicara sak enak udel-nya.

"Lalu? Ya lalu-lalang.Orang-orang yang sok kota.Sok sukses.Sok artis.Sok buntut..."

"Itu sop,"sergah mas Bendo.

"Iya.Lha iya untuk apa sih mudik itu?"

"Lho,sampeyan kok malah tanya?"

"Lha iya ,kalau cuma mau ngucap 'selamat lebaran' kan bisa lewat teknologi.Lewat SMS,internet;lewat FB,Twitter dan sebagainya...."

Mas Bendo mesem.Tersenyum.Kang Karib terkesan sok.Baru bisa mengetik sebelas jari (satu kanan,satu kiri) di keyboard komputer saja sudah sombong.Baru punya teman 'awu-awu bin buju'an' empat ratus dua puluh tiga di FB saja,sudah sok.Padahal teman yang benar-benar kenal dia ya cuma mas Bendo.Sudah begitu,di FB namanya dikerenkan sedikit,"Biar dahsyat,"kata kang Karib.Di FB namanya tertulis Karib Jonero.Wah,Jonero;marga apa itu.Atau nama dari negara mana?

"Itu nama cita-cita,"kata kang Karib."Jonero artinya;bojone loro....(istrinya dua) Ha,ha..."

"Ngaca,Kang.Ngaca,"sahut mas Bendo."Satu aja gak punya,kok dua."

"Namanya juga cita-cita.Apa salahnya?"

"Ya,embuhlah,"mas Bendo pasrah."Tapi itu tadi,sampeyan ngomong tentang mudik tadi maksute opo?"

"Lha iyo to.Mudik itu perjuangan."

"Kata sampeyan tadi sok-sok-an?"

"Iya,perjuangan untuk sok-sokan,"kang Karib gak mau kalah."Mudik harus pura-pura sukses;kalau biasanya rokok asal berasap,yang cap-nya gak jelas,kalau mudik harus yang bermerk.Yang harga per pak-nya bisa buat beli beras dua kilo.Juga harus pura-pura HP baru"

"Kok pura-pura,bagaimana?"

"Ya iya to.Mau mudik HP baru,eh kalau balik,sampai kota dijiual lagi.Rokoknya juga begitu,kembali ke kota kembali ke khittah; paling banter cap Tali Jagat.Hehehe..."

"Itu lak sampeyan!"

"Coba perhatikan;dandanan sok Agnes Monika,atau Julia Perez,atau Syahrini: baju pakai model terbaru.Ala selebritas, tapi mudik bawa tas khusus berbentuk kotak bermerek Indomie,atau Bimoli."

"Itu kerdus"

"Apa bedanya.Jaman sekarang jaman edan,nDo.Jaman pura-pura.Pura-pura Agnes,pura-pura Jupe,pura-pura Syahrini.Kerdus Indomie itu sebagai pura-pura merek Gucci."

"Kalau sampeyan pura-pura opo?"

Kang Karib nyengir kayak kuda,"Pura-pura pinter..."bisiknya.

Embuhlah.Tapi memang biarlah.



Kang Karib,kang Karib.....

Lebaran ini dia tidak liburan.Harus incharge.Tetapi besok sebelum berangkat kerja, pagi-pagi sekali ia akan tampil tidak pura-pura.Apa adanya.Tepatnya;seadanya.

Ia akan sholat id pakai baju takwa (bajunya takwa,entah orangnya) yang terakhir ia pakai Idul Adha tahun lalu,songkok nasional made in Gresik yang pinggirnya sudah menguning.Sarung yang sekalipun bukan Lamiri atau cap Manggis,toh ia masih punya cap Mangga.(Entahlah, itu dari jenis mangga gadung,manalagi atau kuweni.) Lalu,ia akan lebarkan hatinya,lebarkan senyumnya.Lebarkan,lebar-lebar.Memberi maaf lebar-lebar.Meminta maaf lebar-lebar.Sambil berbisik (semoga bukan bisikan pura-pura) ; Taqobballallahu minna wa minkum .....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar