Sabtu, 05 November 2011

Musim Hujan

BARU kemarin sore  untuk pertama kalinya, Surabaya diguyur hujan lebat musim ini. Walau begitu, beberapa ruas jalan sudah tergenang.

"Sehabis maghrib, jalan HR Muhammad depan BCA, air sudah selutut," cerita Ateng Sunaryo, teman sekerja saya.

Begitulah. Setiap musim hujan kota ini selalu disibukkan oleh aktifitas penanganan banjir. Entahlah, sistem drainase yang kurang baik ataukah memang lahan resapan air yang telah sangat berkurang berubah menjadi aneka bangunan. Atau, hasil kolaborasi diantara keduanya.

Tetapi disisi lain, datangnya musim hujan membawa berkah tersendiri bagi penjual mantel yang berdagang dipinggir-pinggir jalan Surabaya ini.
Seperti terekam dalam foto yang saya ambil sore tadi (5 Nov. 2011) di seberang Bonbin. Tampak seorang pedagang dikerubuti calon pembeli.
Sore ini, yang bertepatan dengan takbir menyambut hari raya Idul Adha, Surabaya seharian hanya mendung saja. Tidak hujan. Tetapi seperti kata pepatah, tentu lebih baik kita sedia mantel sebelum hujan. Dan bila penjual es keliling lebih senang cuaca selalu panas, tentu tidak demikian dengan para penjual jas hujan tersebut. Ataukah mereka kalau tidak musim hujan adalah penjual es keliling?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar