TENGOKLAH
bilah samping kiri blog ini; posting yang nangkring teratas sebagai
yang sering dibaca adalah mengenai tv digital. Beratus-ratus komentar
mampir di salah satu artikel saya tentang pengganti sistem analog
dalam dunia pertelevisian itu. Tandanya, masih banyak yang berminat
menikmati siaran tv digital terrestrial yang sayangnya sampai kini
progress-nya
hanya begitu-begitu saja. Ya, bisa jadi saya salah. Bisa jadi
regulasi yang lebh matang telah siap dieksekusi untuk diterapkan di
lapangan, dan sebagai pemirsa kita akan sangat dimanjakan dengan
gambar-suara bening plus konten siaran yang banyak sekali dengan
genre
dan segmentasi beragam.
Memanfaatkan dish kecil ex pay tv. |
Jujur,
sejak asyik belajar tracking
pakai antena parabola, saya sudah agak lama tidak melihat konten
siaran pada kanal digital terrestrial, sehingga kalau ditanya ada
berapa channel
yang sekarang on
air
di Surabaya ini, saya hanya bisa angkat bahu; tidak tahu.
Tentang
tv digital, boleh jadi kita yang tinggal di kota ini sudah
ketinggalan dengan saudara-saudara kita yang tinggal di pedalaman.
Sementara kita yang di kota masih mengharap digital terrestrial
(sitem penyiaran yang dipancarkan lewat antena pemancar) mereka sudah
menangkap dengan kualitas HD siaran dari banyak satelit, tidak cuma
siaran yang terpancar dari satelit Palapa dan Telkom saja. (Eit,
eit, jangan
bicara yang
pay tv ya,
saya
sedang bicara tentang yang
FTA saja,
walau –dengan reciever
tertentu yang bisa dipakai fly--
saudara kita di pedalaman sudah bisa menembus ke konten premium yang
masuk dalam jajaran channel pay
tv).
Salah satu, dari sekian banyak channel, yang Coming Soon. |
Kecuali
parabola milik pay
tv,
bukankah yang untuk FTA ukurannya sebesar gajah dan makan tempat.
Padahal rumah kita di kota kurang ada tersedia tempat untuk menaruh
dish
yang minimal berdiameter 1,6 meter itu. Kendala inilah yang
sepertinya dibidik Ninmedia, sebuah perusahaan yang menghimpun
pemilik konten siaran untuk menayangkannya lewat satelit secara
gratis (FTA-- Free
to Air)
dengan menggunakan parabola kecil type offset
seperti yang lazim digunakan pay
tv.
Ya,
kita masih sedang membicarakan satelit Chinasat11
yang kini hangat diperbincangkan, yang konon nanti berisi lebih dari
200 (baca: duaratus!) konten siaran dan itu gratis selamanya. Dengan
jangkauan (beam)
seluruh Indonesia, ia manjadi momok bagi program tv digital yang kita
ungkap di awal tulisan ini.
Gambarannya
begini; demi bisa bersiaran di kanal digital terrestrial, sebuah
lembaga penyiaran yang tidak memenangi pengadaan MUX, harus menyewa
kepada si pemenang dengan harga sekian puluh juta rupiah sebulan
untuk jangkauan satu kota tertentu. Katakanlah ia akan bersiaran di
lima kota, kalikan saja biaya sewa MUX itu dengan nominal tersebut.
Sementara, dengan menyewa slot siaran di satelit Chinasat11,
ambil contoh, penyelenggara siaran cuma membayar konon hanya 150 juta
rupiah sebulan dengan jangkauan seluruh Indonesia. Simpel mana, coba.
Dan murah mana? Tentu murah sewa slot satelit Chinasat11 bukan?
Kini,
yang sudah aktif baru 1 transponder (dari lima yang haknya dipegang
Ninmedia) dan masing-masing transponder akan berisi 45 slot siaran.
Beberapa stasiun televisi lokal/nasional yang telah mengudara di situ
(MetroTV,
tvOne, antv, Net, BeritaSatu, KompasTV, TransTV, Trans|7, RajawaliTV,
Prambors, PopularTV, Saluran Film Indonesia, SportOne
dll –kalau MNC
grup juga sudah berada disitu, lengkap sudah channel Palapa-Telkom di
Chiansat11),
dan saluran lain masih dalam tahap Coming
Soon.
SportOne, saudara antv dan tvOne, sudah mengudara di Chinasat11. |
Ambil
misal SportOne,
banyak orang menunggu stasiun televisi khusus olahraga pertama di
Indonesia itu menngudara via MUX Viva bersama antv
dan tvOne
(karena memang satu grup), tapi justru kini ia telah mengudara secara
nasional lewat Chinasat11.
Bagaimana, apa masih terlalu berharap pada kanal digital terrestrial?
Memang
STB (Set
Top Box)
alias reciever
untuk satelit harganya malah lebih murah dari DVB-T2, tetapi kan
harus ganti antena. Come
on,
Anda bisa pakai antena pay
tv
jenis Ku
band
yang nganggur di atas itu yang sudah lama tak berfungsi karena Anda
telah berhenti melanggani sebuah pay
tv
tertentu. Atau, kalau tidak ada, carilah ke pengepul barang
rongsokan, niscaya –kalau Anda beruntung, Anda bisa mendapatkannya
dengan harga yang sama sekali tak akan menguras isi kantong.
Lalu
kalau Anda punya waktu,
tracking-lah
ke posisi 98.0ยบ
E, masukkan frekuensi 12500 V 43200, dapat deh
konten-konten yang saya sebut di atas. Atau, kalau belum-belum sudah
merasa ribet dan tak punya waktu dan skill,
panggillah teknisi untuk keperluan itu. Itu kalau Anda tak punya
waktu tetapi punya uang. Hehe...
Kemudian,
kalau sudah kita dapatkan konten siaran yang buanyak sekali di
Chinasat11
itu, mari bersama berujar, “Selamat tinggal tv digital
terrestrial...” *****