FENOMENA Dimas Kanjeng Taat
Pribadi dan pemberitaan tentangnya di berbagai media, paling tidak
telah menjadi selingan. Bahwa, 'reality show' Kopi Sianida dengan
bintang Jessica Komala Wongso di televisi, perseteruan Kiswinar vs Mario Teguh, ingar bingar Pilgub DKI, sampai Pilpres yang
mempertarungkan Trump dan Hillary di AS telah terlalu medominasi isi
berita. Perlu 'berita baru' yang segar dan agak jenaka. Dan, itu adalah
tentang Taat Pribadi.
Lihatlah aksinya saat menggandakan
(orang kepercayaannya ada yang menyebut 'mengadakan', bukan menggandakan) uang
di laman Youtube. Berpeci hitam, duduk di kursi, sementara
para pengikut yang tak berbaju sibuk menata uang yang dihamburkan
oleh sang Taat setelah tangannya merogoh dari bagian belakang
jubahnya. Sungguh hal yang merepotkan. Tidak praktis blas.
Kalau Taat adalah pribadi yang simpel, tentu uang yang ia 'ambil'
dari balik jubahnya itu tak dihamburkannya begitu. Toh, saat pertama,
di tangannya uang itu telah rapi. Ya tinggal serahkan dalam kondisi
rapi begitu ke para abdinya. Kok malah dihamburkan sehingga
para abdi sampai buka baju (karena keringetan atau memang disyaratkan
kudu begitu) untuk menatanya lagi.
Lhadalah, selain bisa mengadakan
uang, kata berita, konon ia juga mampu mengadakan barang lain. Motor,
misalnya. Ini tentu pelanggaran kedua selain pengadaan uang itu.
Bagaimana tidak, secara resmi, lembaga negeri ini yang punya hak
untuk menerbitkan uang hanyalah Bank Indonedia ( Bukan Bang Taat :)
), dan yang berkepentingan untuk memproduksi motor adalah Agen
Tunggal Pemegang Merek (ATPM). Lha kalau dia bisa lewat ritual
tiba-tiba 'mengadakan' motor baru, pihak ATPM harus mengusut itu. Kan
sudah merugikan. Kecuali kalau motor itu merek dan spare part-nya
menggunakan nama Taat. Tapi katanya kan merek motornya Honda
CBR.
Betul memang, masyarakat kita belum
bisa lepas dari hal-hal klenik. Untuk percaya hal-hal demikian, tak
hanya orang pelosok dan tak berpendidikan, orang berpendidikan tinggi
pun bisa meyakini. Lihatlah tokoh ternama pengikut Dimas Kanjeng yang
sampai kini tetap taat pada Taat. Bukan orang sembarangan kan?
Saya pernah dipameri seorang teman yang
katanya bisa mengambil uang dari langit. Dengan ritual dan membaca
mantera rahasia plus harus ada kembang kantil khusus, ia bisa
mendapatkan berapapun jumlah uang yang diinginkan.
“Itu uang asli apa uang mainan?”
canda saya.
“Asli, dan bisa dipakai berbelanja,”
mantap sekali ia menjawab.
“Wah, kalau bisa ambil uang dari
langit dengan jumlah berapa saja,” sela saya, “ngapain
Sampeyan pontang-panting kerja begini? Kan uang tinggal
ngambil, kalau habis, ngambil lagi...”
“Oh, begini,” nadanya serius
sekali, “uang itu kita pinjam. Khusus untuk menolong orang lain, tidak boleh
untuk pribadi. Misalnya Anda punya utang dan tak ada harta untuk
membayar, itu bisa saya bantu. Saya pinjamkan uang dari langit.
Tetapi, kalau sudah mampu, Anda harus mengembalikan.”
“Mengembalikan ke langit, bagaimana
caranya?”
“Ya harus lewat saya lagi...”
Sumpah, cuplikan dialog di atas adalah
benar adanya. Dan syukurlah, sampai sekarang saya benar-benar tak
mempercayai kemampuan teman saya itu. *****