HARI-HARI belakangan ini, saya sedang agak geregetan kepada Ibu Negara. Gara-garanya ia kecanduan lagi. Rajin nonton sinetron lagi. Sesuatu yang saya tidak suka sejak dulu.
Saat hamil anak pertama dulu, ia kecanduan nonton sinetron Misteri Gunung Merapi. Saya menjadi was-was juga. Dengan alasan, iya kalau anak kami nanti lahir seperti Sembara, kalau lahir laksana Basir bagaimana. Kerjaannya makan melulu. Itu pun masih mending. Kalau menjadi seperti Grandong bagaimana?
Saya memang hanya bisa geregetan. Tidak lebih. Karena untuk apa kesukaannya yang tidak saya sukai itu dijadikan pemicu 'perang'? Toh Ibu Negara nonton sinetron selepas semua 'tugas kenegaraan' di sumur, dapur dan kasur telah diselesaikan dengan sempurna. Itu pertama.
Kedua: jangan-jangan sebenarnya ia juga kurang suka saat saya nonton talkshow politik yang sering mengaduk-aduk emosi saya itu. Atau saat saya nonton pertandingan tinju, atau sepakbola.
Atau juga, diam-diam saat larut malam, dan Ibu Negara sedang pulas dibuai mimpi, saya malah sedang asyik berbalas obrolan (yang sering sama sekali bukan percakapan penting dan hanya nggedabrus tentang hal remeh-temeh belaka) dengan teman lama via grup wasap. ****