11.47 WIB: Persiapan pemasangan. Karena di lokasi telah ada tiang eks Indovision, maka tak perlu pasang tiang lagi. |
IMRON
(27 tahun) tidak punya pengalaman sama sekali di bidang listrik atau
elektronika. Bertahun-tahun bekerja sebagai buruh pabrik, ketika ada
lowongan kerja sebagai installer/teknisi
parabola sebuah pay
tv,
ia mencoba keberuntungan.
“Ya,
nekat saja,” ungkapnya tentang modal yang ia andalkan.
Nah,
saat yang dinantikan datang. Ia dipanggil untuk tes interview.
“Saat ditanya tentang pengalaman di bidang parabola, jujur saya
katakan tidak punya. 'Saya katakan, tentu semua orang berawal dari
tidak bisa. Dan belajar adalah cara untuk bisa', begitu prinsip saya.
Eh, tidak lama kemudian saya dipanggil lagi. Diterima,” katanya
sambil tersenyum.
Satellite Finder, jimat andalan Mas Imron. |
Diawali
dengan harus mengikuti program diklat selama dua minggu (seminggu
teori dan seminggu praktek), Imron melahap materi dengan antusias.
Hasilnya; belum genap sepuluh hari ia ia sudah menantang mengajukan
diri memasang di rumah pelanggan. “Sebagai orang baru, sesuai
prosedur, awalnya saya masih harus didampingi. Setelahnya, ya sudah
berani sendiri. Lagian, kalau niat, belajar tracking
satelit
pay tv
itu sehari juga bisa,” paparnya.
Lima
bulan sudah ia kini bekerja sebagai teknisi parabola sebuah pay tv
milik grup media besar di Indonesia. Sebagai teknisi kantor cabang Surabaya, cakupan arena kerja
lumayan luas; meliputi Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Lamongan.
Mas Imron sedang pasang LNB. |
Ayah
satu anak ini menambahkan, hal yang membuatnya kerasan bekerja di
bidang ini adalah pengupahan yang bersistem poin. Semakin besar poin
yang didapat pada tiap bulan, gaji yang dierima terbilang lumayan.
“Ya, di atas UMK-lah,” akunya. “Malah kalau kita pas menangani
pelanggan yang 'manis', untuk biaya rokok, makan dan bensin kita
ambil dari uang tip dan gak
sampai mengurangi nilai gaji. Gaji bisa utuh untuk keluarga.”
12.07 WIB: signal terkunci maksimal, kencangkan baut. Tinggal cek ke ruang tamu pelanggan. Foto-foto: ewe |
Dengan
membawa dua-tiga set antena parabola jenis offset
dalam sekali berangkat tugas, ditambah satu tas peralatan berisi
kunci, mesin bor, LNB, kabel coaxial dan tentu saja satellite
finder,
lelaki asal Rembang Jawa Tengah ini terlihat agak terlalu membebani
motornya. Ditambah dalam bekerja harus tahan panas (karena antena
dipasang di ketinggian dan harus tiada terhalang benda apa pun agar
sinyal satelit tertangkap sempurna), plus perjalanan jauh berjarak
berpuluh-puluh kilometer ke luar kota demi pelanggan yang sedang
mengalami gangguan pada sinyal televisinya, adalah 'makanan
sehari-hari'. “Kalau pelanggan puas dan kasih sekadar uang rokok,
ya alhamdulillah, tak dikasih pun tak apa-apa. Namanya juga memang
sudah tuntutan kerja,” ungkap Imron.
Seperti pencari nafkah sejati yang lain di bidang apa pun, Imron membuang jauh-jauh kosakata mengeluh dari kamus hidupnya. Karena keluh kesah hanya akan membuat sebuah semangat menjadi rapuh dan gampang patah. *****
Seperti pencari nafkah sejati yang lain di bidang apa pun, Imron membuang jauh-jauh kosakata mengeluh dari kamus hidupnya. Karena keluh kesah hanya akan membuat sebuah semangat menjadi rapuh dan gampang patah. *****