CUACA
yang mendung ditambah pepohonan yang rimbun di area bermain anak-anak
di pantai itu, membuat suasana nyaman sekali. Lebih menyenangkan
karena saya lihat si kecil saya senang sekali berada di situ. Sebuah
acara liiburan yang murah meriah sekaligus tak perlu jauh dari rumah.
Dalam arti berikutnya; kantong tak akan terlalu bolong karenanya.
Jajanan
yang ada pun tak mahal-mahal amat, permainan ayunan dan sebangsanya
malah gratis belaka, sudah jadi satu dengan karcis masuk. Di antara
waktu menemani anak bermain, saya lihat seorang lelaki mengais rejeki
atas bantuan monyet. Tak hanya seorang, saya lihat ada beberapa
lelaki berlaku begitu; kesana-kemari menggelar tontonan topeng
monyet.
Tidak
seperti yang pernah saya lihat di kampung, yang tontonan topeng
monyet masih menggunakan gamelan asli, yang ini lebih simpel, cukup pakai speaker
kecil bersuara nyaring tetapi cemplang bertenaga accu
kecil dan tak perlu berbagi penghasilan dengan penabuh gamelan. Untuk
si aktor utama, ya si Sarimin atau entah siapa nama monyet itu,
cukuplah dibelikan pisang.