DULU, ketika masih sekolah di
Aliyah, secara berkala sekolah kami sering tampil live di
saluran RRI Jember. Untuk unjuk kemampuan olah vokal dan pembacaan
puisi. Saya ingat, saat itu teman-teman saya suka menyanyikan lagunya
Ratih Purwasih, Gelas-gelas Kaca-nya Nia Daniaty, dan
lagu-lagu lain yang masa itu lagi top-topnya. Misalnya lagu-lagu
ciptaan Obbie Mesakh, Rinto Harahap atau Wahyu OS. Banyak dari
lagu-lagu itu yang bernuansa sendu. Yang agak rancak, yang seingat
saya pernah ditampilkan secara duet oleh teman saya adalah Kalau
Bulan Bisa Ngomong-nya Doel Sumbang-Nini Karlina.
Saya kebagian apa? Nyanyi? Ah, mana bisa saya menyanyi. Wong bersin saja suara saya sengau... Hehehe....
Saya kebagian apa? Nyanyi? Ah, mana bisa saya menyanyi. Wong bersin saja suara saya sengau... Hehehe....
Saya, sering diminta sebagai MC saja.
Walau belakang hari, saya jadi tahu diri; 'memangnya saya saja yang
bisa bercuap-cuap?'. Saya ingin ada teman lain yang tampil. Dan pihak
pengasuh vokal grup di sekolah kami menyetujui. Tapi ada syaratnya;
“Naskahnya kamu yang buat,” katanya.
Okelah. Setelah beberapa kali tampil
hanya puisi (yang kalau dibaca lagi sekarang saya malu) yang
dibacakan teman lain, sekarang giliran saya juga menulis naskah untuk
sang pembawa acara.
Suatu hari ditempat parkir, ketika saya ikutan keluar dari
mobil yang membawa kami ke studio RRI, Joko Sambang, sang gitaris
andalan sekolah kami mendekati saya, “Kamu jangan pura-pura,”
katanya.
“Pura-pura apa, mBang?” jawab
saya.
“Pegang gitar ini!” ia menyodorkan gitar akustik merk Yamaha kepada saya. “Mainkan!”
“Pegang gitar ini!” ia menyodorkan gitar akustik merk Yamaha kepada saya. “Mainkan!”
“Aku gak bisa main gitar,
mBang...”
“Jangan bohong, dari bentuk jari
tanganmu aku tahu, kamu bisa main gitar...”
Lhadalah, baru kali itu saya
mendengar seorang bisa mengetahui bisa-tidaknya orang main gitar
dilihat dari tangannya. Tetapi, tentu saja si Joko Sambang sangat
keliru. Ya, saya tak bisa main gitar. Sampai sekarang!
Tetapi, tanpa berguru kepadanya,
belakangan saya bisa menebak sebuah tanda-tanda dari tangan
seseorang. Bukan tentang gitar. Tetapi tangan tukang becak.
Tentu sampeyan juga tahu, bila seorang tukang becak melambaikan tangan kekanan (dengan tanpa menoleh kebelakang) bersiaplah; abang becak itu akan belok kanan. Berhati-hatilah 'melawan' kendaraan (dan pengemudi) model ini, yang sering dengan gagah berani melawan arus dipadatnya arus lalu lintas....
Tentu sampeyan juga tahu, bila seorang tukang becak melambaikan tangan kekanan (dengan tanpa menoleh kebelakang) bersiaplah; abang becak itu akan belok kanan. Berhati-hatilah 'melawan' kendaraan (dan pengemudi) model ini, yang sering dengan gagah berani melawan arus dipadatnya arus lalu lintas....