Is ra real
(Iki ora nyata)
MAS Bendo mukanya lungset. Ada berjuta kuciwa di wajahnya.
"Mimpiku ambyar, Kang", ucapannya bergetar.
Kang Karib diam.
"Ini soal bal-balan, Kang. Bukan yang lain. Tapi dimanfaatkan dan diserempetkan ke plikitik. Nesu aku, Kang. Nesu...."
"Tapi memang begitulah, nDo. Plikitik bisa memanfaatkan banyak hal. Juga bisa memanfaatkan pihak lain", Kang Karib sok bijak. "Walau aku yakin yang ancang-ancang nyapres juga ada yang sependapat dengan dua gubernur itu, tetapi memilih tidak bersuara. Kamu titeni saja, pada intinya yang diam itu bukan tidak mungkin malah akan mendulang emas nantinya."****