DUA konten video terbaru saya di YouTube perihal pengalaman saya PCR dan hasilnya, sementara saya 'kunci' dulu. Saya setting hanya bisa saya tonton sendiri. Bukan apa-apa. Persepsi orang tentang Covid ini kan macam-macam. Ada yang tingkat 'keparnoannya' berlebihan, ada yang wajar, sampai ada yang masa bodo.
Menghindari penyikapan yang keliru, saya pikir, lebih baik konten itu saya 'amankan' dulu. Nantilah kalau situasi sudah 'aman terkendali' konten itu akan saya publish. Kalau saat ini dan dilihat tetangga atau orang dekat yang pemahamannya tentang covid ini masih kurang semestinya, tentu bisa menimbulkan hal yang tak perlu. Bisa-bisa saya dijadikan bahan --seperti judul lagunya Elvie Sukaesih-- bisik-bisik tetangga, misalnya.π
Tidak usah diasingkan, selama menunggu hasil PCR tempo hari itu, saya sudah mengucilkan diri sendiri (baca: isoman). Secara suka rela. Lagian, siapa sih yang mau ketempelan si covid ini. Terlebih, tentu saya sangat tidak ingin orang terdekat saya ikut kepapar dan sumber paparan itu dari saya.
Saya isi waktu selama isoman itu dengan hal-hal yang positif. Yang tadinya saya ini gak bernah berolahraga, kini menjadi lumayan rajin lari pagi: 30 menit sampai satu jam.
Hari itu tiba juga. Saat mana saya menerima hasil test PCR. Hasilnya? Po-si-tif.