KETIKA pagi-pagi kang Karib bertamu kerumahnya, dengan grapyak semanak mas Bendo menyambutnya,"Wah, njanur gunung sampeyan ini, kang. Ayo, pinarak, pinarak..."
Begitu masuk, kang Karib tolah-toleh tidak menemukan meja kursi. "Rumah kok gak ada kursinya. Lha aku kamu suruh pinarak dimana, nDo?"
"Tenang, kang. Tenang. Aku tidak seperti para wakilku yang DPR itu. Karena, sekalipun aku tak punya kursi mahal yang terasa empuk bila disentuh, tetapi aku mempunyai hati empuk yang mudah tersentuh..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar