UNTUK acara musik, TVRI (stasiun Pusat,
Jakarta) pernah punya yang begitu melegenda bernama Aneka Ria Safari.
Untuk acara serupa, TVRI Surabaya (sekarang TVRI Jawa Timur) punya yang namanya
Galarama. Secara detail, maaf, saya lupa acara ini ditayang berapa
minggu sekali. Tetapi, saya ingat betul, ketika belum naik kelas menjadi artis
ibukota, Atiek CB pernah beberapa kali tampil di acara ini. Salah satu lagu
yang pernah dinyanyikan penyanyi asal Kediri yang sekarang mukim di Amerika ini adalah tembang Tirai milik
Rafika Duri.
Kalau mau
merunut, tentu acara yang pernah jaya di layar TVRI Surabaya tak hanya Galarama.
Pada tahun 80an, ada serial (duh, lupa saya apa judulnya) yang bekerja sama
dengan koran sore Surabaya Post yang kala itu sedang jaya-jayanya.
Lamat-lamat saya ingat, alur cerita serial itu adalah tentang perjalanan
jurnalistik dua tokoh wartawan Surabaya Post menguak aneka peristiwa
yang dibingkai menjadi alur cerita. Misalnya tentang gemblak, dalam
kaitan dengan tradisi para warok di Ponorogo.
Masih
bekerja sama dengan media cetak, kali ini lewat koran ‘kuning’ bertiras besar; Memorandum.
TVRI Surabaya pernah menggelar tayangan Ketoprak Sayembara. Ada dua
serial yang saya ingat, tetapi yang saya belum lupa judulnya hanya satu; Ampak-ampak
Siggelopura. Dengan para pemain berasal dari grup ketoprak nomor wahid di
dunia, Siswo Budoyo, tayangan serial itu dikemas bukan di atas panggung. Setting
pengambilan gambarnya banyak yang sudah outdoor. Sehingga ia lebih berasa
sinetron ketimbang ketoprak konvensional.
Malam minggu
begini, pada prime time, pernah ada Depot Jamu Kirun. Sebuah
tayangan dagelan yang bisa membuat pemirsa terpingkal-pingkal. Selain Kirun,
acara ini digawangi oleh Kolik yang tak seberapa lucu dan Bagio yang lucunya
bukan main.
Kembali ke
acara musik, kalau Galarama lebih condong ke pop, walau TVRI Surabaya
pernah punya yang namanya Musik Melayu, tetapi secara kemasan tak
mengalahkan acara Kontak Dangdut. Tercatat, sebelum sengetop sekarang,
Inul Daratista adalah biduan andalan di acara yang selalu diiringi OM Avita
itu.
Saya tak
seberapa rutin memeloti TVRI Surabaya. Tetapi selain Galarama dan Depot
Jamu Kirun, Kontak Dangdut-pun sepertinya sudah lama almarhum. Kalau
boleh dikata, satu-satunya acara musik yang masih digemari di TVRI (Jawa Timur)
sekarang ini tinggallah Campursari. Program yang tayang saban Kamis
malam Jumat ini secara bergantian menampilkan banyak sekali kelompok Campursari
dari segala penjuru propinsi. Baik berasal dari kelompok mandiri maupun
instansi, bahkan sampai menembus kampus-kampus macam UPN Veteran Surabaya, atau
kelompok campursari dari Universitas Wijaya Kusuma yang kampusnya memang
tak seberapa jauh dari lokasi studio TVRI Jawa Timur.
Sebagai LPP,
sudah sepatutnya TVRI tahu apa yang sedang digemari publik. Dengan dipandu Cak
Pendik Dingtaktong yang berduet dengan si gendut Momon, sepertinya acara ini
mampu menjadi sarana pelestari budaya (Jawa) yang adiluhung dan punya jati
diri. Sebagai tempat untuk nguri-uri budoyo Jawi, acara Campursari ini
mudah-mudahan tak keburu mati, selalu santun dalam gerak dan lirik, agar
telinga ini tak melulu dan semakin dirasuki polusi musik (dangdut) koplo dengan
syair-syair yang nggilani. ****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar