Selasa, 21 Februari 2012

Nasihat Lewat Pantat


isih enak jamanku biyen....

BEGITU sebaris kalimat yang tertera disebuah pantat truk, lengkap dengan gambar wajah yang sangat saya kenal; Pak Harto. Senyum mendiang presiden kita yang tergambar pada tutup belakang sebuah truk itu, saya curigai digambar dengan menjiplak foto pada selembar uang lima puluh ribuan. Senyum yang 'anggun'. Yang, seperti terungkap pada tulisan diatas, masih ada yang merinduinya. Kerinduan akan harga sembako yang terjangkau dan lain-lain.

Tentu saya tidak sedang akan mengajak sampeyan untuk berbicara tentang beliau dari sisi lain yang tentu bisa lebih ramai. Tidak. Saya hanya fokus pada tulisan-tulisan lain yang sering kita temukan dipantat-pantat kendaraan, wabil khusus; pantat truk. Tulisan-tulisan itu tidak sedikit yang agak kotor, walau mungkin diniati hanya sebagai humor. Dan karena saya yakin sampeyan adalah orang-orang yang sopan, yang merasa risih membincangkan hal-hal yang berbau 'ngeres', baiklah, kita batasi tulisan-tulisan itu dari sisi yang santun saja.

Kutunggu jandamu,” entah ada berapa truk yang memampang tulisan itu dipantatnya. Yakinlah, itu hanya gurauan semata. Atau, paling tidak, memang hanya sebatas itu kreatifitas si penulisnya. Tetapi, bila diperhatikan lebih dalam, kalimat itu sebagai ungkapan yang mempertegas sebuah tulisan lain; “An 3 Dis.” Ya, masuk akal, kan. Bila Anti Gadis, ia malah memilih menunggunya menjadi janda.

Doa Ibu,” begitu kata mbak Chichi ketika saya minta mengingat kalimat yang tertera dipantat truk dalam status FB saya pagi tadi. “Kok gak ada Doa Ayah, ya?” lanjutnya.

Banyak. Ada banyak sekali kalau kita mau tulis disini. Misalnya Buronan Mertua, Pulang Malu Tak Pulang Rindu, Aku Bukan Bang Thoyib, Cintamu tak Seberat Muatanku, Jaga Jarak, dan lain-lain.

Kemarin sore (20 Pebruari 2012), sepulang saya dari ta'ziyah ke Lamongan, disebuah jalan yang merambat, dipantat sebuah mobil box saya dapati kalimat yang lumayan panjang. Dari bentuk tulisannya saya tahu, itu bukan dicetak secara serius seperti sticker Kalau Pengemudi Kendaraan ini Membahayakan Anda Harap Hubungi Kami. Bukan. Ia hanyalah tulisan tangan memakai spidol besar. Sayang sekali saya tak ingat nopol mobilnya. Tetapi saya masih sangat ingat bunyi kalimatnya. Begini; “Mengecewakan bos adalah bahaya besar. Tetapi mengecewakan konsumen adalah bahaya lebih besar. Karena konsumen adalah bosnya bos...”

Salam.*****

2 komentar:

  1. tulisan di truk yang paling keren sampai saat ini, menurut saya dan yang pernah saya lihat, adalah: "Ya Allah, Lindungilah Hamba dalam Perjalanan Hidup Ini... - Bersambung"

    "Bersambung-nya itu lho yang bikin gak tahan, hahahaha...
    terus, gambarnya seorang perempuan sehabis shalat masih lengkap dengan mukenanya..haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gambar yang menyejukkan rupanya. Bersambung....

      Hapus