isih enak jamanku biyen....
BEGITU sebaris kalimat yang tertera
disebuah pantat truk, lengkap dengan gambar wajah yang sangat saya
kenal; Pak Harto. Senyum mendiang presiden kita yang tergambar pada
tutup belakang sebuah truk itu, saya curigai digambar dengan menjiplak
foto pada selembar uang lima puluh ribuan. Senyum yang 'anggun'.
Yang, seperti terungkap pada tulisan diatas, masih ada yang
merinduinya. Kerinduan akan harga sembako yang terjangkau dan
lain-lain.
Tentu saya tidak sedang akan mengajak
sampeyan untuk berbicara tentang beliau dari sisi lain yang
tentu bisa lebih ramai. Tidak. Saya hanya fokus pada tulisan-tulisan
lain yang sering kita temukan dipantat-pantat kendaraan, wabil
khusus; pantat truk. Tulisan-tulisan itu tidak sedikit yang agak kotor,
walau mungkin diniati hanya sebagai humor. Dan karena saya yakin sampeyan
adalah orang-orang yang sopan, yang merasa risih membincangkan
hal-hal yang berbau 'ngeres', baiklah, kita batasi tulisan-tulisan
itu dari sisi yang santun saja.
“Kutunggu jandamu,” entah
ada berapa truk yang memampang tulisan itu dipantatnya. Yakinlah, itu
hanya gurauan semata. Atau, paling tidak, memang hanya sebatas itu
kreatifitas si penulisnya. Tetapi, bila diperhatikan lebih dalam,
kalimat itu sebagai ungkapan yang mempertegas sebuah tulisan lain;
“An 3 Dis.” Ya, masuk akal, kan. Bila Anti Gadis,
ia malah memilih menunggunya menjadi janda.
“Doa Ibu,” begitu kata mbak
Chichi ketika saya minta mengingat kalimat yang tertera dipantat truk
dalam status FB saya pagi tadi. “Kok gak ada Doa Ayah, ya?”
lanjutnya.
Banyak. Ada banyak sekali kalau kita
mau tulis disini. Misalnya Buronan Mertua, Pulang Malu Tak Pulang
Rindu, Aku Bukan Bang Thoyib, Cintamu tak Seberat Muatanku, Jaga Jarak, dan lain-lain.
Kemarin sore (20 Pebruari 2012), sepulang saya dari ta'ziyah ke
Lamongan, disebuah jalan yang merambat, dipantat sebuah mobil box
saya dapati kalimat yang lumayan panjang. Dari bentuk tulisannya saya
tahu, itu bukan dicetak secara serius seperti sticker Kalau Pengemudi
Kendaraan ini Membahayakan Anda Harap Hubungi Kami. Bukan. Ia hanyalah
tulisan tangan memakai spidol besar. Sayang sekali saya tak ingat
nopol mobilnya. Tetapi saya masih sangat ingat bunyi kalimatnya.
Begini; “Mengecewakan bos adalah bahaya besar. Tetapi mengecewakan
konsumen adalah bahaya lebih besar. Karena konsumen adalah bosnya
bos...”
Salam.*****
tulisan di truk yang paling keren sampai saat ini, menurut saya dan yang pernah saya lihat, adalah: "Ya Allah, Lindungilah Hamba dalam Perjalanan Hidup Ini... - Bersambung"
BalasHapus"Bersambung-nya itu lho yang bikin gak tahan, hahahaha...
terus, gambarnya seorang perempuan sehabis shalat masih lengkap dengan mukenanya..haha
Gambar yang menyejukkan rupanya. Bersambung....
Hapus