Demonstran Sexy
JUMAT
kemarin (14 September), khotib salat Jumat singkat sekali khutbahnya.
Menjadikan saya punya lebih banyak waktu untuk ngeluyur dulu sebelum
balik kantor lagi. Tujuannya ke sebuah toko buku yang tak jauh dari
masjid itu. Dan pada rak buku-buku sastra, saya menemukan satu buku
tipis yang nyelempit agak ke bawah. Dengan cover yang menggoda iman,
saya comot buku itu. Dan semakin tergoda iman saya saat mendapati nama Binhad Nurrohmat sebagai penulisnya.
Kendati sebagai buku lama, saya ambil itu sebagai salah satu buku yang
saya beli. Karena terbungkus plastik tentu saya tak tahu isinya apa.
Ketika saya buka, astaghfirullah..... buku itu sungguh ter-la-lu
(meminjam istilah bang Haji).
Isinya asyik sih. Tetapi buku yang
terdiri dari 122 halaman itu tidak sedikit per lembar halamannya yang
hanya terdiri dari tiga baris kalimat. Itu pun salah satu kalimatnya adalah judul.
Dan sebelum orasi pamungkas
yang ditulis panjang lebar oleh Yudi Latif, pada halaman ke 109
(judulnya Bukan Kata Kritikus) Binhad menulis begini; "Penyair serius
tabu membaca buku ini".
Tentu saya tidak pantas untuk 'tersinggung'; saya bukanlah penyair, lebih-lebih yang serius.
Salam.
Saya juga bukan penyair hehehe...! Penyiar
BalasHapus