Rabu, 06 Februari 2019

Pelet Internet

SETELAH Philipina, Brazil, Thailand dan Kolumbia, negeri kita nangkring di peringkat kelima tingkat kebetahan penduduk dalam main internet. Torehan waktunya, 8 jam 36 menit dalam sehari. Artinya lebih dari sepertiga waktu dalam sehari kita habiskan berinternet. Entah ini sebagai cermin kepintaran dan kemajuan ataukah malah sebaliknya. Karena Jepang, sebagai negara yang minat baca warganya relatif tinggi, ranking kekuatan warganya dalam berinternet gak ada seupilnya bila dibanding kita. Catat, mereka hanya betah berinternet selama 3 jam 45 menit dalam sehari. Dan ini sebagai negara nomor buncit.

Internet penting adalah iya. Namun membaca rilis yang banyak dimuat media tersebut kok ya gimana. Ataukah memang kegemaran dan kebetahan dalam berinternet tak dapat dijadikan patokan pintar-tidaknya sebuah bangsa (atau seseorang), tak pula bisa dipakai acuan yang hitam-putih.

Sebagai orang yang tidak sekali-dua blusukan ke kamar mandi dan/atau WC penghuni Jepang, saya acap mendapati ada semacam 'perpustakaan' di tempat buang hajat mereka. Itu, walau subyektif semata, paling tidak saya bisa simpulkan; orang Jepang suka membaca. Nah, lha kok bisa coba, orang suka membaca malah, menurut laporan itu, gak betah berinternet.

Kembali ke 'prestasi' daya tahan bangsa kita dalam berinternet, jangan-jangan memang demikian. Jangan-jangan itu memang perilaku saya. Yang lebih akrab dengan gadget dibanding lingkungan sekitar.

Membuat tulisan ini dan lalu mempostingnya di blog, tak terasa sudah hampir setengah jam saya 'online'. Ini baru barusan. Belum lagi pagi tadi, belum lagi siang tadi. Oh, jangan-jangan telah lebih dari 8 jam 36 menit dalam sehari ini saya ngeluyur sia-sia di dunia maya. ****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar