Senin, 19 Maret 2012

'Bhinneka Tunggal Ika'


BAGI keluarga saya, selain ketika hari libur, makan bersama hanya terjadi saat makan malam. Karena makan pagi adalah lebih bersifat individu. Istri saya sarapan jam lima, si sulung jam setengah enam, sementara saya jatuh tempo sarapannya setiap jam tujuh kurang sepempat. Semua waktu yang tidak seragam itu disebabkan karena kegiatan kami berbeda garis start-nya.

Makan malam yang ramai itu, lebih sering bermenu seadanya. Tetapi nuansa yang tercipta lebih dari itu. Sekalipun dengan soto (maklum, istri saya berasal dari LA hehe..) yang diproduksi kemarin pagi, kenikmatannya sungguh tiada tara. Lebih konkretnya inilah pemandangannya; saya pakai piring bening, istri saya pakai warna kuning, sementara si sulung pakai mangkok putih. Gelas sebagai tempat minum pun berbeda ketingggian dan bentuknya. Beraneka wadah. Tetapi, 'Bhinneka Tunggal Ika'. Berbeda-beda tetapi tetap satu sebabnya; semua ajang makan-minum itu hasil kreatifitas istri saya dalam membeli sabun detergent dan semacamnya.

Begitulah dalam setiap belanja. Sungguh istri saya tidak punya pendirian dalam hal merek. Ia teramat plin-plan. Apapun mereknya, kalau ada hadiah piring atau mangkoknya, itulah yang ia beli. Kalaupun dalam berangkat tidak ada nama kecap dalam daftar belanja, tetapi bila sampai di swalayan sedang ada promo beli sebotol kecap dapat gratis satu sendok atau gelas, sering ia akan segera  goyah iman untuk kemudian langsung meraihnya.

Bagaimana dengan sampeyan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar