Sabtu, 14 Juli 2012

Pendengkur Terganggu Dengkur


Suara dengkur bisa mengganggu teman tidur.
Gambar: Google Images.
SEKALIPUN (konon) saya ini kalau tidur mendengkur, saya paling tidak bisa tidur bareng orang yang juga mendengkur. Lebih-lebih kalau teman tidur itu tidurnya start duluan.

Kenapa saya bilang konon, ya karena saya tidak pernah mendengar sendiri dengkuran saya.

Untunglah, anak-anak dan istri saya sudah sangat familier dengan suara dengkur saya. Sepertinya, mereka tidak pernah terganggu dengan suara yang tidak bisa saya tentukan nadanya ini. Tetapi, ketika saya cari tahu tentang apa itu dengkur, sepertinya, harus ada yang perlu dikhawatirkan tentang kebiasaan mengorok saya ini. Karena, mendengkur menjadi pertanda adanya kelainan pada saluran pernapasan seseorang. Seperti dikutip kantor berita Antara, dengkur ini bahkan bisa berakibat lebih serius seperti obstruktive sleep apnea (OSA).

OSA ini mampu menyebabkan tekanan darah seseorang mendadak menjadi tinggi, sehingga ada penderita yang tiba-tiba mengalami serangan stroke pada saat tidur. (Wih!)

Professor dari medikal klinis di Montefiore Medical Center, New York City, Robert Ostfeld, MD, mengatakan bahwa gejala-gejala yang paling terlihat bagi penderita OSA adalah mendengkur pada saat tidur dan terbangun dengan perasaan lelah.

Kegemukan memang cenderung menyebabkan tidur nmenjadi ngorok, tetapi beberapa teman saya yang termasuk langsing pun saya dapati kalau tidur juga mendengkur. Menurut artikel yang pernah saya baca, selain faktor obesitas, hal lain yang bisa menyebabkan seseorang tidur mendengkur adalah akibat posisi tidur, kebiasaan merokok, atau adanya gangguan pada hidung-tenggorokan.

Perut saya, menurut anak dan istri saya, memang makin gendut saja (Walau rekening tetap saja kurus. Hehe..) Dan, untuk mengurangi berat badan itu, hadehhh, jarang sekali saya berolah raga, Tetapi saya sudah lama berhenti merokok. Karenanya, sebagai langkah awal, malam nanti, saya ingin mengubah posisi tidur saya. Walau, tentu saja, yang namanya orang tidur, kalau sudah lelap, posisi bisa gonta-ganti tak terencana. 


Pagi-pagi saat bangun tidur, saya akan bertanya kepada anak atau istri saya. Dan kalau mereka menjawab saya semalaman masih tetap mendengkur dengan suara merdu mendayu-dayu, menurut artikel itu, saya harus memeriksakan diri ke dokter. *****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar