Minggu, 09 September 2018

Karcis Parkir

MAKIN banyak saja tempat parkir yang memakai sistem terkini. Bukan lagi saat masuk nopol dicatat tukang parkir lalu kita diberi selembar karcis. Celakanya, tidak jarang karcis itu sudah lecek. Sudah sekian kali digunakan. Dari sini, ada kecurigaan yang masuk akal; bila selembar karcis parkir digunakan berkali-kali sedangkan secara resmi ia hanya boleh digunakan sekali, kemana dong uang parkir selebihnya?

Dengan sistem yang sekarang, yang saat masuk kita secara swalayan bisa nutul tombol di pintu masuk tempat parkir, dan sejurus kemudian kita mendapat print out 'karcis parkir', semua serba simpel. Juga canggih. Karena saat berhenti ketika nutul tombol tadi, wajah kita juga sedang dipotret; sehingga saat keluar, sambil melihat layar monitor petugas bisa tahu, sama nggak penunggang kendaraan anu dengan nopol sekian antara saat masuk dan keluar. Tentu ini bisa meminimalisir pencurian kendaraan dari tempat parkir.

Belum lama ini suatu pagi, saya pergi ke sebuah ATM bank yang terletak di sebuah pertokoan. Seperti biasa, saat masuk saya nutul tombol untuk kemudian mendapat karcis pakir. Karcis itu langsung saya masukkan saku celana. Di dalam ruang ATM juga serupa; setelah transaksi, selembar print out menjulur. Saya tarik, masuk saku juga.

Masalah baru muncul saat saya hendak keluar dan oleh petugas dibilang karcis saya keliru.

"Keliru bagaimana?" sembur saya yang entah mengapa pagi-pagi sudah esmosi. "Saat masuk tadi dapat itu kok keluar dibilang keliru, yang bener aja..."

"Maaf, Pak. Ini bukan karcis parkir, tapi struk transaksi ATM," kalimat yang diucapkan petugas pintu keluar tempat parkir itu membuat wajah saya langsung putih walau tanpa luluran *****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar