Kamis, 18 Agustus 2022

Farel Prayoga dan Fenomena Lagu Dewasa oleh Anak-anak

banyak nyamuk di rumahku
gara-gara aku 
malas bersih-bersih

Salain lagu itu, ada juga yang ini:

semut-semut kecil
saya mau tanya
apakah kamu di dalam tanah
punya mama-papa

Atau;

diobok-obok airnya diobok-obok...

Ingat syair lagu itu?
Baiklah. Namun sekarang, entah saya yang kurang perhatian atau apa, makin jarang anak-anak punya lagunya sendiri, ya lagu anak-anak. Ataukah memang tak ada lagi pencipta lagu macam Papa T. Bop yang dulu produktif menciptakan lagu anak-anak yang sesuai dengan umur anak-anak. 

Kini?
Anak-anak 'diobok-obok' lagu dewasa, yang trenyuhnya, dinyanyikan oleh anak-anak dengan riang gembira. Ya semacam lagu cinta-cintaan. Anak-anak menyanyikan (atau sekadar  mendengar ---tapi sering-- lagu-lagu macam itu) jangan-jangan membuat anak-anak mengalami pendewasaan dini. 

Kambing paling hitam yang patut ditunjuk batang hidungnya adalah gawai, gadget. Perangkat mungil tapi bisa menampilkan apa saja, kepada siapa saja. Termasuk fenomena anak bernama Farel Prayoga.
Lare Banyuwangi itu kemarin membuat heboh istana. Setelah upacara detik-detik Proklamasi, pada sesi hiburan, ia tampil membawakan lagu Aja Dibandingke. Iramanya dangdut, sedikit koplo. Dan sebagai dangdut apalagi mengandung koplo, secara alamiah membuat penikmatnya bergoyang. Dalam berbagai level. Ada yang turun mendekat, di samping si Farel (termasuk Pak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang ambyar pertahanannya dan ikut bergoyang, ada juga Bu Menkeu Sri Mulyani serta Bu Menlu Retno Marsudi), ada yang tetap di tempat sambil berjoged tipis-tipis, sampai yang jaim, cuma berjoged dalam hati. Dan semua itu disiarkan langsung televisi, ke seluruh negeri.


Farel tampil di Istana.
(Foto tangkapan layar dari
CNN Indonesia)

Betul, ini mungkin yang dibilang pesta. Harus suka-cita. Walau sejenak. Melupakan beban pikiran sampai hutang negara. Juga melupakan bahwa si Farel, yang masih kelas 6 SD itu, sedang menyanyikan lagu yang bukan lagu anak-anak.

Syairnya tentang cinta. Dan tentu akan lebih pas jika dinyanyikan oleh Denny Caknan, misalnya. Dijamin orang seistana makin pecah goyangnya.

Sebetulnya saya hendak membandingkan syair lagu yang dinyanyikan si Farel kemarin itu dengan lagu anak-anak yang dulu dibawakan secara apik dan sesuai umur oleh Enno Lerian, Bondan Prakoso atau dengan Ebiem Ngesti di jalur dangdut. Namun apa daya, syair lagu yang dinyanyikan Farel di depan Pak Jokowi kemarin itu antara lain berbunyi:

wong ko ngene kok dibanding-bandingke
saing-saingke
yo mesti kalah...

****






Tidak ada komentar:

Posting Komentar