ADA satu sifat, yang
dalam pelajaran budi pekerti yang saya terima ketika SD dulu, harus dijauhi.
Salah satunya adalah sifat iri. Sifat iri (sering dijodohkan dengan dengki)
adalah hal yang termasuk buruk, kata pak Damiri. Beliau adalah guru yang pegang mata pelajaran PMP saat saya
kelas lima sekolah dasar.
Tetapi bagaimana
seandainya kita iri untuk berbuat baik?
Foto saya kali ini tentu bukan jawaban atas pertanyaan
diatas. Tetapi jelas ada rasa iri yang teramat sangat ditunjukkan oleh orang
tua sang notaris ini. Tentu, karena saya belum pernah ketemu langsung dengan bu
Iri ini, saya tidak tahu perkiraan usianya. Saya hanya mereka-reka saja. Dalam
rekaan itu, jangan-jangan beliau lebih muda dan lebih cantik dari istri saya.
Dan itu membuat saya iri.
Rekaan berikutnya, sepertinya orang tua beliau sangat
menjiwai lagu Gito Rollies yang dulu sempat kondang.
Sepatu putih menghiasi
kaki si nona
Celana jeans menemani penampilannya
Celana jeans menemani penampilannya
Begitu sepenggal syair lagu yang dibawakan oleh si kribo
yang bersuara serak-serak seksi itu. Dalam lagu itu, Bangun Sugito, begitu nama
asli vokalis band The Rollies ini, menggambarkan tentang kecantikan seorang
nona bernama Astuti yang memesona.
Rupanya, (ingat, ini masih dalam rekaan saya) rasa iri yang
sedemikian hebatnya itu diabadikan oleh orang tuanya untuk disematkan menjadi
sebuah nama. Jadilah Iri Astutiek.
Klien notaris yang memesona ini, bila iri dengan kecantikan, profesi dan gelarnya, tentu tidak dilarang turut pula menyematkannya pada nama
anaknya. Tetapi risikonya nama menjadi agak panjang sedikit. Iri-nya jadi dua
kali; Iri Iri Astutiek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar