Rabu, 03 Juni 2020

Meramal New Normal

KANG KARIB, ketika masih kecil, saat sandal jepitnya putus dan bilang ke orang tuanya, cerita selanjutnya sungguhlah lumrah. Tepatnya lumrah dan normal di zaman itu. Yakni, bukan lalu dibelikan sandal jepit baru, namun dicarikan peniti atau paku. Lalu ditusukkanlah paku atau peniti itu ke bagian srampat sandalnya yang putus. Beres. Sandal bisa dipakai lagi.

"Itu lak zaman doeloe, Kang", Mas Bendo mengomentari cerita itu. "Coba anak sekarang, mana mau mereka pakai sandal jepit 'berpenangkal petir' begitu".

"Begitulah, nDo. Setiap zaman mengandung kelumrahannya sendiri".

Lalu Kang Karib menukil contoh termutakhir. Akibat Covid-19. Yang orang dianjurkan untuk jangan salaman dulu. Selalu pakai masker. Tentu saja ada yang manut, ada yang ngeyel. Lazim. Namanya juga homo sapiens. Nah, sampai kapan harus begitu? Harus jangan salaman, harus selalu bermasker?

Para orang pintar pun belum tahu kapan pageblug ini akan game over. Kapan pandemi ini berakhir. Nah, jangan-jangan orang kemudian keterusan tidak suka salaman dan kemana-mana dengan penutup mulut.

"Lha lak tambah bagus to, Kang", sahut Mas Bendo. "Orang menjadi makin sadar jaga kesehatan".

"Itu lak kalau maskeran, nDo. Maksudku kalau keterusan tidak mau salaman piye?".

"Aku juga lagi mikir, Kang."

"Mikir opo?"

"Mikir konsep rumah", jawab Mas Bendo. "Rumahku kan kamar mandinya di belakang. Di dekat dapur".

"Lho lak normalnya memang gitu kan, nDo?" sela Kang Karib.

"Itu lak normal cara lama, Kang. Kalau normal gaya baru, yang dibilang orang dengan kata 'keminggris' New Normal itu, bisa beda, Kang."

"Beda piye jal?"

"Sekarang orang kalau dari keluar rumah, dari berbelanja atau pulang bekerja, kan harus bebersih badan dulu. Mandi, ganti baju, baru boleh bercengkerama dengan orang rumah. Lha kalau kamar mandinya di belakang, lak sudah kadung masuk rumah, penyakit bisa keburu ngikut masuk".

"Jadi?"

"Menurut ramalanku, selain harus selalu menerapkan segala protokol kesehatan yang sekarang umum dikampanyekan, di rumah-rumah, jedhing atau kamar mandi, nantinya tempatnya tidak 'disembunyikan' di belakang seperti selingkuhan. Tapi di depan, di dekat halaman".****




Tidak ada komentar:

Posting Komentar