Jumat, 08 Mei 2020

K a r d u s

LEBARAN tahun ini sepertinya akan menjadi lebaran yang berbeda dari lebaran-lebaran sebelumnya. Bagi siapapun. Juga, bagi Kang Karib dan Mas Bendo.

Mudik memang telah dilarang oleh pemerintah. Tentang larangan yang semula serasa tegas kemudian mengendur, itu hanya soal rasa. Intinya, apa pun alasannya, Mas Bendo pingin mudik.

"Tapi kalau cuma mudik wong-wing thok tanpa bawa apa-apa, yo isin aku, Kang", ujar Mas Bendo.

"Isin karo sapa, malu sama siapa?", sahut Kang Karib. "Orang kan pada sudah tahu keadaan. Sekarang ini semua serba sulit".

"Gini lho, Kang. Ketika orang pergi dari kampung halamannya, itu kan sebabnya ada dua. Pertama, cingkrang, kekurangan. Kedua, wirang, malu."

"Kalau kamu, karena dua-duanya ya?", goda Kang Karib.

Mas Bendo nyengir.

"Lanjutkan!", kata Kang Karib.

"Jadi, atas dasar itu, mosok yo aku pulang dengan tangan hampa. Lak yo kewirangan dan kecingkranganku sungguh makin tak tertahankan lagi, Kang...".

Kang Karib tersenyum nggleges.

"Padahal aku sudah siap beberapa kardus untuk mudik ini. Tinggal isinya saja yang belum ada".

"Sik, nDo. Zaman sudah canggih gini kok mudik masih pakai kardus. Ganti pakai koper kek. Kan lebih mbois."

"Gini lho, Kang. Orang kampung macam aku ini, kalau mudik bawa koper itu menyalahi tradisi. Ngowa-ngowahi adat. Koper memang praktis. Tetapi secara filosofis, ia tidak akan bisa menandingi kardus", terang Mas Bendo dengan mulut sampai nyaris berbusa.

"Wik. Jebul kardus itu ada filosofinya juga to. Baru tahu aku. Piye jal filosofinya kardus itu?".

"Selain sebagai memanfaatkan limbah agar berdaya guna lebih lama, di dalam kata kardus terkandung makna; berkarya disertai doa selalu".

Sekali lagi Kang Karib mesem ngembang tebu alias nggleges.

"Sampeyan itu, dikandhani kok malah mesam-mesem. Coba sekarang, apa makna filosofis dari koper?" tantang Mas Bendo.

Kang Karib tertawa. Lalu mengeluarkan kata-kata, "Koper itu secara filosofis artinya, gara-gara pageblug Corona, kita ini hampir jadi koplak permanen." ****


Tidak ada komentar:

Posting Komentar