Selasa, 18 Oktober 2011

Foto Pancingan

     KARENA tak juga menikah, suatu hari ayah saya membawakan selembar foto pernikahan seseorang. Saya tersinggung. Itu bukan foto pernikahan seorang saudara. Bukan. Itu hanyalah foto pernikahan seorang mantan tetangga. Mantan? Iya. Karena saat itu rumah kami telah sangat berjauhan.
     Jadi, apa tujuannya menunjukkan foto sepasang ratu dan raja yang tidak ada hubungan kekerabatan itu didepan saya? Dalam luapan emosi itu saya tahu, itu sebagai pancingan. Agar saya segera ingin menikah. Menikah? Ah, mana ada orang tua yang begitu tega anaknya diperistri oleh saya yang sedang naik daun sebagai pengangguran? Oh, bumi gonjang ganjing......
     Dirundung rasa tersinggung itu, saya nunut truk pergi ke kota Surabaya. Dan setelah kesana kemari menjadi kuli, saya akhirnya dapat istri juga. Orang jauh. Karena, ya itu tadi, kalau orang dekat rumah mana ada yang mau? Hehehe...
     Belakangan saya sadar makna foto pancingan yang ayah tunjukkan dulu. Agar saya emosi. Agar saya 'minggat'. Agar saya menapaki hidup ditempat lain yang jauh dari rumah. Karena, ditempat baru, akan memunculkan segala kemungkian baru.
     Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar