Sabtu, 30 Oktober 2021

Antena Indor Andal untuk TV Digital

SECARA kepastian, walau karena pandemi, yang semula dijadwal dimulai bulan Agustus tahun ini diundur start-nya menjadi April tahun 2022, namun deadline-nya tetap. Analog Switch Off akan dilakukan pada 22 November 2022. Berarti persis setahun lagi bila dihitung dari saat saya membuat tulisan ini.

Artinya apa?

Setelah bertahun-tahun serasa di-PHP, semoga geliat dan progress migrasi siaran tivi dari analog ke digital benar-benar akan terjadi. Dan sepertinya memang akan segera terjadi. Sehingga kita bisa segera berdada-dada mengucap selamat tinggal siaran tivi dengan gambar kepyur bersemut. Menuju era tivi bergambar glowing, clink dan bening! Kalau menurut si Modi yang muncul di sudut layar kaca: Bersih, jernih, canggih!

Menyongsong era itu, para pelaku usaha telah menyambutnya dengan -bisa diintip dari aneka kebutuhan yang terkait dengan itu- mulai marak di pasaran. Dari mulai produsen pesawat tivi yang kabarnya akan segera berhenti memproduksi pesawat tivi analog, dan segera total memproduksi tivi digital, bahkan mulai dari ukuran inch yang biasa dijangkau kelas menengah, aneka merk STB yang membanjiri pasaran membuat harga makin membumi, termasuk tersedianya aneka merk antena yang mendaku sebagai antena khusus digital.

Padahal antena UHF lama yang biasa itu pun masih bisa digunakan untuk tivi baru kita yang sudah digital atau dipasangkan dengan set top box. Jadi, kalau memang antena lama kita masih layak, perlu dicoba dulu dan tak buru-buru sekalian beli antena saat membeli set top box baru atau tivi yang sudah digital. Siapa tahu masih bisa menangkap sinyal digital dengan maksimal. Lumayan kan, alokasi dana untuk beli antena sementara bisa dialihkan untuk beli togel, misalnya. Siapa tahubtembus empat angka😀.

Belum lama ini, saya berkesempatan menjajal salah satu produk antena yang mendaku khusus antena digital. Ya namanya juga jualan. Biarkanlah saja. Jenis yang saya coba itu merk PX, type HDA 2000B. Keunggulannya, ia bisa dipasang sebagai antena indor, namun juga bisa dipasang sebagai antena outdor. Dalam paket produk, kita mendapatkan seperangkat antena yang terdiri dari unit antena, klem untuk jika dipasang di outdor, kabel 12 meter (diameter kabel kecil, seperti kabel bawaan produk antena sejenis merk lainnya), adaptor, dan receiver atau semacam booster. Secara bentuk, si antena PX HDA-2000B relatif apik. Saat dipasang di ruang tamu akan tampak tak terlalu mengganggu pandangan, namun justru bisa membuat gambar tivi enak dipandang.

Tentu beda daerah akan berbeda pula daya tangkap sinyalnya. Terlebih untuk daerah dengan kontur geografi tertentu, atau di daerah perkotaan yang pancaran sinyal tivi dari menara pemancar bisa terhalang gedung-gedung jangkung. Dan ini sepertinya juga berlaku untuk merk dan jenis antena lainnya. Namun, saat saya adu melawan antena indor merk Taffware (dengan letak dan ketinggian yang sama) performa si antena PX HDA-2000B relatif unggul dibanding  si Taffware. Mungkin karena si PX HDA-2000B ini memakai power inserter, sementara si Taffware cuma tampil ala kadarnya. Secara head to head mungkin, --ibarat kata-- saya sedang mengadu jagoan kampung yang kerempeng dan sama sekali tak punya keahlian beladiri, melawan Khabib Normagomedov.

Saya di rumah juga ada antena merk Toyosaki AIO 202. Kalau diadu versus itu, si PX HDA-2000B ini mungkin akan mendapat lawan sepadan. Kapan akan saya pertarungan itu akan saya helat? Nantilah saja.😊****


Tidak ada komentar:

Posting Komentar