BAGI keluarga
saya, selain ketika hari libur, makan bersama hanya terjadi saat
makan malam. Karena makan pagi adalah lebih bersifat individu. Istri
saya sarapan jam lima, si sulung jam setengah enam, sementara saya
jatuh tempo sarapannya setiap jam tujuh kurang sepempat. Semua waktu
yang tidak seragam itu disebabkan karena kegiatan kami berbeda garis
start-nya.
Makan malam yang ramai itu, lebih sering bermenu seadanya. Tetapi
nuansa yang tercipta lebih dari itu. Sekalipun dengan soto (maklum,
istri saya berasal dari LA hehe..) yang diproduksi kemarin pagi,
kenikmatannya sungguh tiada tara. Lebih konkretnya inilah
pemandangannya; saya pakai piring bening, istri saya pakai warna
kuning, sementara si sulung pakai mangkok putih. Gelas sebagai tempat
minum pun berbeda ketingggian dan bentuknya. Beraneka wadah. Tetapi,
'Bhinneka Tunggal Ika'. Berbeda-beda tetapi tetap satu sebabnya; semua
ajang makan-minum itu hasil kreatifitas istri saya dalam membeli sabun
detergent dan semacamnya.
Begitulah dalam setiap belanja. Sungguh istri saya tidak punya
pendirian dalam hal merek. Ia teramat plin-plan. Apapun mereknya,
kalau ada hadiah piring atau mangkoknya, itulah yang ia beli.
Kalaupun dalam berangkat tidak ada nama kecap dalam daftar belanja,
tetapi bila sampai di swalayan sedang ada promo beli sebotol kecap
dapat gratis satu sendok atau gelas, sering ia akan segera goyah iman untuk kemudian langsung
meraihnya.
Bagaimana dengan sampeyan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar